Keselamatan penumpang di jalan raya bergantung dari beberapa faktor, di antaranya kelayakan kendaraan, kondisi jalan dan yang tidak kalah penting adalah kondisi pengemudi. Seringkali kecelakaan lalu lintas terjadi akibat kelalaian pengemudi atau kecerobohan pengemudi seperti mengabaikan rambu lalu lintas, menyetir di atas batas kecepatan maksimum, atau menggunakan ponsel saat berkendara.
Selain faktor tersebut, kondisi kesehatan pengemudi juga dapat memengaruhi perilaku pengemudi dalam berkendara. Pengemudi yang berkendara dalam kondisi tidak fit dapat meningkatkan risiko kecelakaan yang membahayakan diri sendiri, penumpang dan pengendara lainnya. Oleh karena itu, bagi Anda yang akan bepergian bersama keluarga, pastikan kondisi kesehatan pengemudi cukup prima untuk mengemudi terutama jika Anda akan melakukan perjalanan jauh.
Pemeriksaan yang Perlu Dilakukan
Untuk memantau kesehatan pengemudi, Kementerian Kesehatan RI melalui Ditjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan di tahun 2013 mengeluarkan Buku Monitoring Kesehatan Pengemudi yang berisi daftar pemeriksaan kesehatan pengemudi. Beberapa pemeriksaan kesehatan yang ada dalam buku tersebut di antaranya:
- Pemeriksaan tekanan darah
- Pemeriksaan riwayat penyakit (diabetes mellitus, hipertensi, jantung, dan lain-lain)
- Pemeriksaan penglihatan
- Pemeriksaan kadar gula darah sewaktu
- Tinggi dan berat badan
- Tes amfetamin urine
Pemeriksaan ini penting dilakukan secara berkala terutama ketika terjadi peningkatan pengguna transportasi umum seperti saat libur nasional, mudik lebaran dan libur natal. Pasalnya, peningkatan pengguna transportasi umum biasanya diiringi dengan kenaikan angka kecelakaan transportasi lalu lintas.
Para pengemudi yang memiliki jarak tempuh yang lebih dari 4 jam sehari seperti pengemudi bus dalam kota, bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP), Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) atau yang melintasi rute yang padat dan intensitas tinggi juga memiliki risiko mengalami kecelakaan lalu lintas darat (KLLD). Oleh karena itu, penting bagi para pengemudi transportasi untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala.
Bagaimana dengan Pengemudi Lansia?
Pada dasarnya, tingkat keamanan pengemudi lansia sangat bergantung pada kondisi tubuh masing-masing. Pengemudi lansia bisa dikatakan aman apabila kondisi tubuh masih cukup prima untuk mengemudi. Beberapa industri di Indonesia masih mempekerjakan pengemudi dalam rentang usia lansia yaitu di atas 60 tahun. Meskipun dinyatakan aman namun perlu diingat bahwa kondisi saat lansia cenderung tidak sesigap ketika saat muda. Selain itu, ketajaman penglihatan pengemudi juga dapat memengaruhi kemampuan mengemudi.
Untuk menghindari risiko terjadinya kecelakaan, pengemudi lansia perlu mematuhi aturan dasar berkendara di antaranya:
- Memastikan tubuh dalam kondisi prima saat akan mengemudi
- Tidak dalam pengaruh alkohol
- Istirahat yang cukup dan tidak mengemudi dalam keadaan mengantuk
- Menghindari penggunaan ponsel saat mengemudi
- Hindari mengemudi saat cuaca buruk
- Tidak memaksakan diri mengemudi jika mengalami masalah kesehatan di tengah perjalanan (tangan gemetar, pandangan tidak terlihat, dan lain-lain)
Penertiban perilaku sopir dan pemeriksaan kendaraan
Sedangkan untuk sopir truk, dianjurkan untuk memiliki pemahaman di bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Dengan memiliki sertifikasi K3, sopir diharapkan akan memahami dengan baik bidang K3 sehingga meminimalisir risiko terjadinya kecelakaan.
Selain pemeriksaan kesehatan pengemudi secara berkala, kelengkapan kendaraan juga perlu diperiksa secara berkala. Pastikan kendaraan dalam keadaan baik, bahan bakar cukup, serta roda, rem dan lampu berfungsi dengan baik. Pastikan mobil telah dilengkapi kotak P3K dan segitiga pengaman serta penumpang menggunakan sabuk pengaman dengan benar.
Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Nadia Opmalina
- My Occ Health. Driver Screening. Available from : Driver Health Screenings- Monitor Driver Health - MyOccHeallth (myocchealth.co.uk)
- RDW. Medically Fit to Drive Vehicle. Available from : Medically fit to drive a vehicle | RDW
- Kementrian Kesehatan RI Ditjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan. Buku Monitoring Kesehatan Pengemudi (2013). Available from : Buku Monitoring Kesehatan Pengemudi - Direktorat P2PTM (kemkes.go.id)